Kondisi ini menyebabkan harga gabah maupun beras yang diproduksi daerah ini terdongkrak.
‘’Pengusaha dari Sumut itu sudah datang ke tempat kita untuk membeli gabah maupun beras. Dengan masuknya pembeli dari luar inilah setidaknya telah menyebabkan harga menjadi naik,’’ ungkap Camat Sinaboi Basri yang dihubungi Riau Pos, Ahad (23/1) di Bagansiapi-api.
Saat ini sebutnya, kenaikan harga gabah dan beras yang diproduksi di wilayah Kecamatan Sinaboi sangat signifikan. Harga beras sudah mencapai Rp9.000 perkilogram untuk jenis Segudang. Sedangkan beras jenis IR, berkisar antara Rp5 ribu hingga Rp6.500 perkilogram.
Dengan naiknya harga beras maupun gabah ini lanjut Basri, telah memberikan keuntungan bagi masyarakat khususnya para petani. ‘’Sebenarnya kenaikan harga ini bisa juga memberikan dampak. Masyarakat kita khususnya dari keluarga miskin yang bertani bisa mendapatkan keuntungan,’’ kata Basri.
Mulai ramainya para pembeli yang datang ke Sinaboi untuk membeli beras maupun gabah tersebut, tidak terlepas dari dukungan infrastruktur khususnya jalan tembus yang menghubungkan Bagansiapi-api dengan Sinaboi. Panjang jalan tembus yang mencapai sekitar 30 kilometer ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sekitar 25 menit perjalanan.
‘’Jalan memberikan andil yang cukup besar untuk meningkatnya harga gabah dan beras ini,’’ kata Basri.
Di sisi lainnya, meningkatnya harga gabah dan beras tersebut tampaknya tidak terlepas dari dampak hukum ekonomi. ‘’Sekarang ini, gabah dan beras di pasaran itu, tidak begitu banyak. Artinya, ada sebagian masyarakat kita yang sedang menemukan hambatan dan kendala sehinggga terlambat panen. Hambatan itu, akibat tingginya tingkat curah hujan. Sehingga, masyarakat yang sedang melakukan panen tersebut tidak begitu banyak,’’ kata Misnan (54) salah seorang petani Rajabejamu.
Saat ini tambah Misnan, harga beras di kilang mencapai Rp8.500 perkilogram. Sedangkan di tingkat pasaran mencapai Rp9.000 perkilogram. Untuk harga gabah sudah mencapai sekitar Rp3.000 perkilogram. ‘’Yang panen belum banyak. Makanya, harga menjadi bagus. Tapi kalau bulan Februari nanti, baru berbeda. Karena, bulan itu nanti di semua daerah bakal melaksanakan panen,’’kata Misnan.(ade)
Riau Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar